GRATIS... Klik di sini

Pertama

Rabu, 24 Agustus 2011

Cerita Rakyat India : Raja dan Kura-kura

Di Benares, India, hidup seorang raja yang sangat gemar berbicara. Apabila ia sudah mulai membuka mulutnya, tak seorang pun diberi kesem-patan menyela pembicara-annya. Hal ini sangat mengganggu menterinya. Sang menteri pun selalu memikirkan cara terbaik menghilangkan kebiasaan buruk rajanya itu
Pada suatu hari raja dan menterinya pergi berjalan-jalan di halaman istana. Tiba-tiba mereka melihat seekor kura-kura tergeletak di lantai. Tem-purungnya terbelah menjadi dua.
“Sungguh ajaib!” kata Sang Raja de-ngan heran.
“Ba-gaimana hal ini dapat terjadi?”
Lalu Raja mulai dengan dugaan-du-gaannya. Dia terus-menerus membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan kura-kura itu. Sang Menteri hanya mengangguk-anggukkan kepala menunggu kesem-patan berbicara. Kemu-dian dia merasa menemukan cara terbaik untuk menghilangkan kebiasaan buruk Sang Raja.
Ketika Sang Raja me-narik napas untuk berbi-cara lagi, Sang Menteri segera menukas dan berkata,
“Paduka, saya tahu kejadian sebenarnya yang dialami kura-kura naas ini!”
“Benarkah? Bila begitu, lekas katakan,” kata Raja penuh rasa ingin tahu.
Dengan penuh keseriusan Sang Raja mendengarkan cerita menterinya. Sang Menteri pun mulai bercerita.
Kura-kura itu awalnya tinggal di sebuah danau di dekat pegunungan Hima-laya. Di sana terdapat juga dua ekor angsa yang selalu mencari makan di danau tersebut. Mereka pun akhirnya bersahabat. Pada suatu hari dua ekor angsa itu menemui kura-kura yang sedang berjemur di tepi danau.
“Kura-kura, kami akan segera kembali ke tempat asal kami yang terletak di gua emas di kaki Gunung Tschittakura. Daerah tempat tinggal kami adalah daerah terindah di dunia. Tidak-kah engkau ingin ikut kami ke sana?” tanya Sang Angsa.
“Dengan senang hati aku akan turut denganmu,” sahut kura-kura riang.
“Tetapi, sayangnya aku tak dapat terbang seperti kalian,” lanjutnya dengan wajah mendadak sedih.
“Kami akan memban-tumu agar dapat turut bersama kami ke sana. Tapi selama dalam perjalanan kamu jangan berbicara karena akan membahayakan dirimu,” kata angsa.
“Aku akan selalu mengingat laranganmu. Bawalah aku ke tempat kalian yang indah itu,” janji kura-kura.
Lalu kedua angsa tersebut meminta kura-kura agar meng-gigit sepotong bambu. Kemudian kedua angsa tersebut menggigit ujung-ujung bambu dan mereka pun terbang ke angkasa.
Ketika kedua angsa itu sudah terbang tinggi, be-berapa orang di Benares melihat pe-mandangan unik tersebut. Mereka pun tertawa terbahak-bahak sambil berteriak.
“Coba, lihat! Sungguh lucu. Ada dua ekor angsa membawa kura-kura dengan sepotong bambu.”
Kura-kura yang suka sekali bicara merasa tersinggung ditertawakan. Dia pun lupa pada lara-ngan kedua sahabatnya. Dengan penuh kemarah-an dia berkata,
“Apa anehnya? Apakah manusia itu sedemiki-an bodohnya sehingga merasa aneh melihat hal seperti ini?”
Ketika kura-kura membuka mulutnya untuk berbicara, dua ekor angsa itu sedang terbang di istana. Kura-kura pun terlepas dari bilah bambu yang digigitnya. Dia terjatuh tepat di sini dan tempurungnya terbelah dua.
“Kalau saja kura-kura itu tidak suka berbicara berlebih-lebihan, tentu sekarang dia telah tiba di tempat sahabatnya,”
kata Sang Menteri mengakhiri ceritanya sambil memandang Sang Raja. Pada saat bersamaan Raja pun memandang menterinya.
“Sebuah cerita yang menarik,” sahut Sang Raja sambil tersenyum. Dia menyadari kemana arah pembicaraan menterinya.
Sejak saat itu, Sang Raja mulai menghemat kata-katanya. Dia tidak lagi banyak bicara. Tentu saja Sang Menteri amat senang melihat kenyataan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar