Pada zaman dulu di desa Sumbi tinggallah tiga orang anak yatim piatu bernama Sari, Ani dan Intan. Mereka sangat miskin. Setiap hari Sari si sulung bepergian berjualan makanan buatannya sendiri. Sementara Ani dan Intan menunggunya di rumah. Pada suatu hari ketika ia sedang menjual makanan, ia bertemu dengan seorang nenek-nenek yang kelaparan. Nenek itu meminta Sari untuk membagi makanannya. Dengan berat hati ia memberikan makanannya karena itu adalah sisa makanan satu-satunya untuk adiknya. Sesampainya di rumah, Sari bercerita tentang nenek yang kelaparan dan mereka tidak makan pada hari itu.
Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu dan ketika Sari membukanya tidak ada seorang pun di sana. Yang ia lihat adalah sebuah keranjang yang setelah dibuka ternyata berisi banyak makanan dan uang. Akhirnya, dengan uang tersebut mereka membeli rumah mewah dan lain-lainnya.
Sari, Ani dan Intan menjadi sombong. Mereka tidak mau lagi membagi makanannya kepada orang yang kelaparan. Pada suatu hari ketika mereka sedang jalan-jalan keliling desa, mereka bertiga bertemu dengan seorang Kakek.
Kakek tersebut menasehati mereka agar tidak sombong, karena sombong adalah perbuatan yang sangat tercela dan akan membuat mereka jatuh miskin. Tapi ketiganya malah berkata dengan marah agar tidak menasehatinya karena mereka yakin dengan kekayaannya sekarang mereka tidak akan jatuh miskin.
Sesampainya di rumah, alangkah terkejutnya ketika mereka melihat rumah mereka telah hangus dilalap si jago merah. Mereka menangis tersedu-sedu karena harta benda mereka telah hangus terbakar.
Setelah kejadian itu mereka sadar dan ingin meminta maaf kepada Kakek yang telah menasehati mereka. Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun mereka berusaha mencari Kakek tersebut.
Setelah hampir putus asa, akhirnya mereka berhasil menemukan Kakek tersebut dan mereka berjanji untuk tidak sombong lagi serta meminta sang Kakek untuk menjadi Kakek angkat mereka.
Setelah kejadian itu mereka sadar dan ingin meminta maaf kepada Kakek yang telah menasehati mereka. Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun mereka berusaha mencari Kakek tersebut.
Setelah hampir putus asa, akhirnya mereka berhasil menemukan Kakek tersebut dan mereka berjanji untuk tidak sombong lagi serta meminta sang Kakek untuk menjadi Kakek angkat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar